Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Komisi V, Syofian Hendri, S.Pt, MM, menyampaikan pentingnya kolaborasi strategis antara nagari dan perguruan tinggi dalam mengatasi persoalan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran yang masih menjadi keluhan utama masyarakat.
Hal ini disampaikan Syofian saat pelaksanaan reses di titik ke-7, tepatnya di Nagari Batu Manjulur, Kecamatan Kupitan, Kabupaten Sijunjung, Sabtu (26/7). Dalam agenda penjaringan aspirasi tersebut, Syofian mencermati bahwa dari sejumlah kunjungan yang telah dilakukan di berbagai nagari, persoalan yang dihadapi masyarakat masih didominasi isu ekonomi.
“Dari beberapa kunjungan dari nagari ke nagari, didapati bahwa permasalahan masyarakat saat ini tidak jauh dari persoalan ekonomi, kemiskinan, dan pengangguran,” ungkap Syofian Hendri di hadapan warga dan tokoh masyarakat setempat.
Sebagai solusi, Syofian menyarankan trik jitu kepada pemerintah nagari dengan menggandeng perguruan tinggi untuk menggali dan mengembangkan potensi lokal melalui program nagari binaan kampus. Ia mencontohkan langkah yang sudah ditempuh di Kabupaten Tanah Datar, di mana ia telah berkomunikasi dengan Rektor UIN Batusangkar terkait realisasi program tersebut.
Menurut Syofian, pihak kampus menyambut positif inisiasi tersebut, bahkan bersedia menjadikan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai perpanjangan tangan kampus dalam mengembangkan nagari melalui kajian dan aksi nyata yang terfokus.
“Ini menjadi keuntungan juga bagi perguruan tinggi, karena mahasiswa yang KKN akan lebih terarah, dengan program kerja yang lahir dari hasil kajian terhadap permasalahan dan potensi di nagari tempat mereka ditugaskan,” jelasnya.
Dalam program ini, perguruan tinggi akan melakukan kajian menyeluruh atas potensi dan masalah yang ada di nagari, lalu merumuskan strategi pemberdayaan yang dapat dijalankan masyarakat sebagai sumber ekonomi baru.
Syofian menyebut bahwa inisiatif tersebut merupakan langkah untuk menciptakan “Nagari Mandiri”, yaitu nagari yang mampu mengelola dan mengembangkan potensi lokalnya secara optimal dan berkelanjutan.
“Tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Nagari yang mandiri akan menjadi penggerak utama pembangunan berbasis potensi dan kekuatan masyarakatnya sendiri,” tutup Syofian Hendri.