Oleh : Astrid Widia ) *
Program Makan Bergizi Gratis menjadi solusi yang diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Indonesia. Dengan inisiatif yang didukung oleh berbagai pihak, program ini dirancang untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup demi mendukung pertumbuhan yang optimal.
Tidak hanya itu, program ini juga berdampak pada sektor ekonomi dengan melibatkan petani dan peternak lokal dalam penyediaan bahan pangan bergizi. Masyarakat pun diajak untuk lebih sadar akan pentingnya konsumsi makanan sehat sebagai investasi jangka panjang bagi generasi mendatang.
Kapoksi Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi, menekankan bahwa kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang memadai. Anak yang sehat dan cerdas akan tumbuh menjadi individu kreatif yang dapat bersaing di masa depan. Kurangnya gizi tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan, tetapi juga menghambat daya saing generasi muda dalam aspek ekonomi.
Ia juga menyoroti bahwa negara lain, seperti Jepang, telah berhasil membangun prestasi di berbagai bidang, termasuk olahraga, berkat perhatian mereka terhadap kualitas gizi dan teknologi. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk lebih fokus dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak.
Ashabul Kahfi juga menyoroti pola makan masyarakat yang masih kurang memperhatikan keseimbangan gizi. Ia mengungkapkan bahwa kebiasaan mengonsumsi makanan siap saji dan produk instan yang minim kandungan gizi masih menjadi tantangan di masyarakat.
Padahal, sumber makanan bergizi tersedia melimpah di pedesaan, namun sering kali tidak dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu, edukasi gizi menjadi hal yang sangat penting agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola makan sehat.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menggerakkan roda ekonomi. Dengan melibatkan petani dan peternak lokal dalam penyediaan bahan pangan seperti telur, beras, dan ikan, pertumbuhan ekonomi di daerah pun bisa meningkat. Oleh sebab itu, program Makan Bergizi Gratis bukan hanya bertujuan mencerdaskan anak-anak, tetapi juga memperkuat sektor ekonomi lokal dan nasional.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari berbagai daerah, salah satunya Kabupaten Sampang. Penjabat (Pj.) Bupati Sampang, Rudi Arifyanto, menyatakan bahwa program ini sangat relevan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah yang masih menghadapi tantangan ekonomi dan gizi.
Dalam kesempatan ini, ia menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis memiliki manfaat yang sangat besar, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan dukungan gizi optimal untuk tumbuh kembang mereka. Rudi juga menyoroti bahwa keberhasilan program ini harus didukung dengan serius agar dapat memberikan dampak positif pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerahnya.
Selain manfaatnya dalam sektor gizi, program ini juga diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dengan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan program ini. Jika dijalankan dengan optimal, bukan hanya kualitas hidup masyarakat yang meningkat, tetapi juga perekonomian di daerah dapat berkembang pesat.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa program ini merupakan strategi konkret untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia. Dengan adanya suntikan dana sebesar Rp6 hingga Rp7 miliar ke desa-desa penerima bantuan, diharapkan akan tercipta dinamika ekonomi baru.
Dana tersebut dapat digunakan untuk mendukung produksi, distribusi, dan konsumsi bahan pangan bergizi yang dapat memperkuat perekonomian lokal. Fokus utama program ini adalah memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak di bawah lima tahun (balita), sehingga mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk tumbuh dengan optimal.
Lebih lanjut, Agus Jabo menegaskan bahwa peningkatan kualitas gizi juga berkontribusi pada penciptaan Generasi Emas Indonesia di tahun 2045. Presiden Prabowo Subianto ingin melihat Indonesia terbebas dari kemiskinan dalam waktu cepat, dan program ini merupakan langkah konkret dalam upaya tersebut. Berbagai inisiatif lain, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), juga terus diperkuat untuk memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh.
Keberhasilan program Makan Bergizi Gratis akan sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor ekonomi lokal. Selain memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup, program ini juga berpotensi menciptakan pasar bagi produk lokal yang dapat diproduksi oleh masyarakat desa. Dengan demikian, dampak ekonomi yang dihasilkan akan meluas, memberikan peluang baru bagi petani dan pelaku usaha mikro di tingkat desa.
Langkah ini merupakan salah satu solusi nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Jika dijalankan dengan baik, program ini tidak hanya menekan angka stunting dan gizi buruk, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Oleh karena itu, kesuksesan program ini sangat bergantung pada dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak. Dengan gizi yang lebih baik, generasi mendatang dapat tumbuh lebih sehat, lebih cerdas, dan lebih siap bersaing di era global. Mari bersama-sama mendukung program ini demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.
)* Penulis adalah kontributor pertiwi Institute