Oleh: Henly Wangko
Pemerintah Republik Indonesia (RI) memberikan ruang pelatihan kepada para mahasiswa dan mahasiswi dari seluruh pelosok Tanah Air agar mereka siap untuk secara langsung terjun ke masyarakat dalam bingkai NKRI melalui keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN). AMN Manado diyakini mampu mempersatukan anak bangsa dari berbagai daerah untuk menghasilkan semangat gotong royong yang tinggi.
Upaya untuk mempersiapkan generasi muda penerus bangsa, utamanya mereka yang mengenyam dunia pendidikan tinggi memang harus sedini mungkin terlaksana sehingga nantinya mereka mampu terjun secara langsung di tengah bagaimana kemajemukan masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini. Pasalnya, memang sejatinya seluruh masyarakat di NKRI memiliki latar belakang yang saling berbeda antara satu dengan lainnya, yang mana keberagaman tersebut sangat masif sekali di Indonesia.
Indonesia memiliki keberagaman sangat luar biasa, akan tetapi ternyata seluruh masyarakat pada bangsa ini tetap mampu menjalin hidup rukun saling berdampingan dalam bingkai NKRI. Untuk mewujudkan para pemuda yang siap, terdidik dan menjunjung tinggi nilai toleransi, maka keberadaan AMN Manado jelas sangat memberikan sumbangsih besar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa tujuan pembangunan AMN Manado sendiri untuk mempersatukan putra dan putri bangsa dari berbagai daerah dalam wadah yang sama untuk menghasilkan semangat gotong royong yang tinggi. Mengenai keberadaan AMN Manado untuk menjadi wadah pemersatu di tengah banyak sekali keberagaman para generasi muda penerus bangsa, salah seorang aktivis mahasiswa Manado, Dwi Purnama menilai bahwa kehadiran program inisiasi Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) itu ibarat seperti sebuah entitas pencerahan.
Dengan adanya AMN Manado, menjadikan bagaimana kehidupan dari para anak muda yang meski mereka saling berbeda latar belakang, namun tetap memiliki cahaya yang sangat terang jika mereka semua bisa saling hidup rukun berdampingan dengan mengamalkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut lantaran keberadaan gedung yang berdiri di atas tanah seluas 5 hektar itu tidak hanya sekedar menjadi sebuah bangunan atau wadah secara fisik saja untuk para pemuda bisa menjalankan banyak aktivitas positif mereka.
Keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara di Manado tersebut juga sekaligus menjadi tonggak penyatuan bagi anak muda dengan beragamnya latar belakang serta ideologi mereka antar satu dengan yang lain. Kini, kekuatan para anak muda menjadi semakin bertambah, yang mana tentu salah satunya adalah berkat andil dari AMN Manado. Sehingga tidak heran mengapa lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan itu mampu mempersatukan berbagai lintas latar belakang berbeda.
Meskipun begitu, namun nyatanya keberagaman budaya, agama hingga suku menjadikan para generasi muda penerus bangsa itu terus berupaya untuk memberikan pendekatan yang paling relevan dan pemuda butuhkan, seperti contohnya pendekatan dengan banyaknya kegiatan positif, yakni dialog, diskusi serta kegiatan sosial yang tentunya banyak mendatangkan manfaat bagi sesama. Tatkala banyak kegiatan yang bersifat sosial mampu para pemuda ikuti, maka akan semakin dan terus menumbuhkan rasa persaudaraan sangat kuat dari seluruh anak muda penerus generasi bangsa mendatang.
Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Prof. Dr. (HC) Olly Dondokambey melalui Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara Steve Kepel, menyampaikan bahwa tanggung jawab pendidikan Indonesia ini melibatkan pihak tertentu saja tetapi juga banyak pihak, sehingga keberadaan AMN Manado ini penting sebagai laboratorium sosial, intelektual, dan kewirausahaan.
Tidak cukup sampai di sana, namun BIN juga banyak sekali menghadirkan beragam macam kegiatan positif lain seperti mengadakan seminar dan lokakarya untuk memberikan ruang terbuka sangat lebar bagi anak muda sehingga mereka bisa saling berbagi gagasan, belajar dan bertumbuh secara bersama-sama. Seluruh kegiatan yang berlangsung dalam AMN Manado, memang pemerintah tunjukan untuk bisa melatih para generasi muda tersebut sehingga mereka bisa mewarisi serta melanjutkan bagaimana cita-cita para pendiri bangsa terdahulu.
Sementara itu, Pimpinan Badan Sosialisasi Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Mohammad Arwani menegaskan bahwa menjadi sangat penting adanya pemahaman akan penerapan empat pilar kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika kepada para anak muda. Generasi muda sendiri merupakan pilar utama dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa. Oleh karenanya, pemahaman yang sangat mendalam mengenai implementasi akan empat pilatr kebangsaan harus terus mampu tertanam pada lubuk hati mereka.
Dengan bagaimana bangsa Indonesia yang memang memiliki beragam sekali suku, menjadikan seluruh masyarakat harus mampu terus memperkuat sifat persatuan antar satu dengan yang lainnya. Terlebih, saat ini memang Indonesia sedang menghadapi sebuah tantangan seperti bonus demografi. Maka dari itu, para generasi muda penerus bangsa harus benar-benar mampu memperkuat basis komunikasi mereka demi kepentingan masyarakat Indonesia.
Penerapan akan nilai Pancasila sebagai salah satu Pilar Kebangsaan sendiri sejauh ini mendapatkan dukungan yang sangat penuh dari Pemerintah RI melalui BIN, yakni dengan menginisiasi AMN Manado. Adanya Asrama Mahasiswa Nusantara di Manado itu memiliki peranan yang sangat nyata dan andil besar untuk memberikan fasilitas pada peningkatan dan sarana serta prasarana pendidikan, khususnya perguruan tinggi demi menciptakan sumber daya manusia (SDM) muda unggul.
Banyaknya pelatihan serta didikan yang pemerintah berikan, melalui BIN kepada para anak muda menjadikan mereka siap ke depannya untuk terjun secara langsung di tengah masyarakat dan mampu berhadapan dengan adanya kemajemukan luar biasa dalam bingkai NKRI.
)* Penulis merupakan Mahasiswa Universitas Prisma Manado