Samarinda — Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur, Dr. H. Syaharie Ja’ang memberi pujian tinggi terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam pelaksanaan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurut Syaharie, pembangunan IKN adalah salah satu pencapaian terbesar dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur di Indonesia.
“Presiden Jokowi dikenal sebagai sosok yang visioner dalam pembangunan infrastruktur dan perencanaan jangka panjang. Salah satu pencapaian signifikan dari pemerintahannya adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara,” jelas Syaharie.
Syaharie juga menjelaskan bahwa Jakarta menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk kepadatan penduduk yang ekstrem. Perpindahan IKN ke Nusantara adalah respons strategis terhadap isu-isu ini, dan juga merupakan cara untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
“Pembangunam IKN merupakan langkah strategis untuk mendorong pemerataan pembangunan dan mengurangi ketergantungan pada Jakarta sebagai pusat pemerintahan,” tambah Syaharie.
Pemindahan IKN tidak hanya melibatkan pemindahan fisik pusat pemerintahan tetapi juga perubahan paradigma dalam perencanaan dan pengembangan ekonomi.
“Proses perpindahan IKN tidak hanya pemindahan secara fisik saja, tapi juga secara mindset dan pertumbuhan ekonomi yang tidak lagi Jawasentris,” katanya.
Komitmen Presiden Jokowi tidak hanya sebantas membangun Indonesia yang lebih baik dan lebih seimbang, melainkan memikirkan jauh ke depan dengan meletakkan fondasi kemajuan bangsa. IKN adalah simbol dari visi dan dedikasi Presiden Jokowi terhadap Indonesia Emas 2045.
“IKN Nusantara merupakan sebuah simbol kuat yang memiliki makna ataupun gambaran tentang masa depan Indonesia yang maju,” pungkas Syaharie.
Senada dengan Syaharie, Ketua Umum Dewan Pertahanan Adat Dayak Kutai Banjar, Mahtarudin juga menyampaikan apresiasinya atas keputusan Presiden Jokowi memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur. Menurutnya, masyarakat adat Dayak Kutai Banjar sangat bangga dengan terpilihnya provinsi tersebut sebagai lokasi Ibu Kota Negara yang baru, Nusantara.
“Kami sangat berterima kasih dan mendukung penuh pemindahan ibu kota negara ini. Hal ini merupakan kebanggaan bagi kami sebagai masyarakat adat Dayak Kutai Banjar,” ungkap Mahtarudin.
Mahtarudin juga menegaskan bahwa terpilihnya Kalimantan Timur dari 38 provinsi yang ada di Indonesia merupakan sebuah kehormatan yang besar bagi masyarakat adat, khususnya Dewan Pertahanan Adat Dayak Kutai Banjar.
Pemindahan ibu kota ini, menurut Mahtarudin, tidak hanya akan meningkatkan profil Kalimantan Timur di tingkat nasional tetapi juga memperkuat identitas budaya masyarakat adat hingga internasional.
“Dengan terpilihnya Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara, masyarakat adat Dayak Kutai Banjar merasa bangga dan berbesar hati karena ini adalah bagian dari impian kami yang akhirnya terwujud,” jelasnya.
Mahtarudin juga mengimbau masyarakat Kalimantan Timur untuk mendukung proyek ini secara penuh dan berharap dengan dukungan masyarakat adat dapat berkontribusi dalam mewujudkan keberlangsungan pembangunan IKN.