Kerjasama Bilateral Bukti Komitmen Presiden Prabowo Berantas Narkoba

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto terus melakukan berbagai upaya pemberantasan narkoba. Salah satunya adalah bertemu dengan Presiden Peru Dina Boluarte, untuk mempererat hubungan bilateral dan membahas berbagai isu strategis. Salah satu agenda utama adalah upaya bersama dalam memerangi perdagangan gelap narkoba.

“Kami akan membahas peluncuran kembali agenda kerja sama kami dalam memerangi perdagangan gelap narkoba dan isu-isu regional serta global,” ujar Dina Boluarte dalam pertemuan tersebut.

Kedua negara yang menghadapi tantangan serupa dalam pemberantasan peredaran narkoba sepakat untuk meningkatkan kolaborasi, termasuk berbagi informasi dan pengalaman guna memperkuat efektivitas dalam penanganan masalah ini. Presiden Prabowo menyatakan pentingnya kerja sama ini, terutama dalam menjaga stabilitas kawasan Pasifik.

“Kita membahas kerja sama dalam pemberantasan narkotika, kesamaan pandangan, dan posisi kita di bidang internasional. Kita sama-sama negara Pasifik yang berkepentingan dalam perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata Prabowo.

Selain isu narkoba, pertemuan ini juga membahas penguatan kerja sama ekonomi. Dina Boluarte menyoroti potensi besar yang dimiliki kedua negara untuk menjalin kemitraan strategis di berbagai sektor.

“Dalam pertemuan ini, kita akan membahas topik penting seperti peringatan lima puluh tahun hubungan diplomatik kita dan penutupan perundingan Perjanjian Asosiasi Ekonomi Komprehensif (CEPA),” ungkap Dina.

Ia juga mengapresiasi kontribusi Indonesia sebagai mitra strategis Peru di Asia, terutama dalam sektor perdagangan. “Indonesia adalah mitra komersial kami yang penting di Asia, dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil, sehingga menjadi pasar menarik bagi produsen Peru,” tambah Dina.

Kesepakatan ini diharapkan tidak hanya memperkuat hubungan bilateral tetapi juga menjadi langkah konkret dalam menjaga keamanan kawasan serta mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara. “Kolaborasi ini menjadi langkah positif dalam menangani dampak luas perdagangan narkoba di Amerika Selatan dan Asia,” tegas Dina Boluarte.

Array
Related posts