Kelompok Pengolah dan Pemasaran (Poklahsar) “Berdagang Mencari Kehidupan” di Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, menerima bantuan berupa 40 unit fish box (kotak pendingin ikan) dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Jumat (25/7/2025).
Bantuan tersebut disalurkan melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Hanapi Lubis, sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan ekonomi nelayan pesisir dan pelaku usaha pengolahan hasil laut.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Kepala Bidang DKP Sumbar, Luthfi, yang didampingi oleh Hanapi Lubis serta pendamping program, Belly Rada Putra, di Jorong Pasar Dua Suak, Nagari Air Bangis.
Kegiatan itu disambut antusias oleh para anggota Poklahsar.
Dalam sambutannya, Hanapi Lubis menegaskan bahwa keberpihakan kepada masyarakat pesisir merupakan salah satu fokus perjuangannya sebagai wakil rakyat.
Ia menyebut para pengolah hasil laut sebagai garda depan ketahanan pangan maritim.
“Pengolah dan pemasaran hasil perikanan adalah pejuang pangan. Fish box ini menjadi alat penting agar kualitas hasil tangkapan nelayan tetap segar hingga ke tangan konsumen,” ujar Hanapi kepada wartawan.
Selain itu, Hanapi menjelaskan bahwa pengadaan fish box berasal dari dana Pokir DPRD Sumbar tahun anggaran 2025, yang memang dialokasikan untuk mendukung sektor kelautan dan perikanan, merespons aspirasi warga Air Bangis saat dirinya melaksanakan reses.
Menurutnya, sektor perikanan di Sumatera Barat masih memiliki potensi besar yang belum tergarap optimal.
Ia berharap bantuan ini menjadi awal dari penguatan rantai produksi dan distribusi hasil laut yang lebih efisien dan berkualitas.
Senada dengan itu, Kabid DKP Sumbar, Luthfi, mengatakan fish box adalah salah satu fasilitas penting yang dibutuhkan kelompok nelayan dan pengolah ikan untuk mencegah kerusakan hasil tangkapan akibat pembusukan.
“Dengan fish box, hasil laut dapat bertahan dalam kondisi segar lebih lama. Ini tentu akan menaikkan nilai jual dan memberikan dampak positif terhadap pendapatan kelompok,” ucap Luthfi.
Luthfi juga menyebut bahwa pihaknya akan terus melanjutkan program serupa ke daerah-daerah pesisir lainnya di Sumbar.
Ia mengapresiasi sinergi dengan anggota dewan yang konsisten memperjuangkan aspirasi masyarakat berbasis potensi wilayah.
Belly Rada Putra selaku pendamping program menekankan bahwa proses penyaluran bantuan dilakukan secara transparan dan akuntabel, dengan memprioritaskan kelompok aktif yang sudah terdaftar resmi dalam sistem DKP.
“Kami pastikan tidak ada bantuan salah sasaran. Semua melalui verifikasi, agar benar-benar tepat guna dan tepat sasaran,” ujar Belly.
Ketua Poklahsar Berdagang Mencari Kehidupan, Bayu Azhari, mengungkapkan rasa syukurnya.
Ia menyebut fish box sangat dibutuhkan oleh kelompoknya dalam menjaga kualitas hasil laut yang mereka olah dan pasarkan.
“Alhamdulillah, ini sangat bermanfaat bagi kami. Selama ini kami masih pakai alat seadanya. Semoga program seperti ini bisa terus berlanjut,” kata Bayu.
Dengan adanya bantuan ini, Poklahsar di Air Bangis diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing produknya di pasar lokal maupun regional, serta memperkuat posisi sebagai penggerak ekonomi masyarakat pesisir.
Program ini menjadi contoh nyata sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan langsung kelompok masyarakat yang memiliki kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.