ALASAN KEKECEWAAN MASYARAKAT KBB TERHADAP KONDISI POLITIK KBB MENJELANG PILKADA 2024

Perkembangan situasi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Bandung Barat semakin memanas, Holid Nurjamil Ketua Pusat Kajian Politik Ekonomi dan Pengembangan menyampaikan keprihatinannya terhadap dinamika Politik yang terjadi di Bandung Barat, salah satunya yaitu kondisi yang terjadi pada saat pendaftaran Calon Kepala Daerah yang dilaksanakan pada 27 – 29 Agustus yang lalu diman kemunculan nama-nama kandidat yang muncul bukan dari rekomendasi partai.
“Terdapat fenomena yang memprihatinkan untuk masyarakat KBB, dari hasil nama-nama rekomendasi yang diberikan oleh partai politik, tidak muncul dan yang keluar justru nama-nama yang tidak mendaftar sebelumnya.”
Menurut Holid, hal ini akan menjadi pertanyaan masyarakat terkait rekam jejak para calon tersebut sehingga akan berdampak pada hasil pemilihan Pilkada 2024. Selain itu, Holid juga mengkritisi proses penilaian yang dilakukan oleh partai politik.
“Proses penilaian calon kepala daerah harusnya lebih ketat dan tinggi. Sebagai contoh saja penilaian kepala desa memiliki indikator penilaian yang cukup banyak dari Timsel, baik dari usia, pendidikan, pengalaman organisasi dan Lembaga. Seharusnya proses penilaian kepala daerah lebih dari itu.”
Holid menyampaikan bahwa dari hasil diskusinya dengan tokoh – tokoh KBB, masyarakat membutuhkan pemimpin yang mampu memahami kebutuhan masyarakatnya, cerdas dalam bertindak serta tegas dan cerdas.
Selain itu, Holid juga menyampaikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat kepada demokrasi Indonesia semakin meluas terutama kepada elite-elite politik. Masyarakat dinilai sudah kecewa dan tidak peduli lagi dengan sistem politik yang ada di Indonesia.
“Ketidakpedulian masyarakat terhadap sistem politik merupakan respons alami masyarakat yang merasa kecewa dengan sistem yang ada. Ditambah, hal tersebut diperparah dari drama politik yang terjadi akhir-akhir ini, sudah nyata dan terlihat jelas di masyarakat” tutupnya.