Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Hj. Yesi Endriani, S.N., melaksanakan kegiatan Reses Perorangan masa sidang ketiga tahun 2025 pada Sabtu (26/7/2025) di Aula Kantor Partai Demokrat Bukittinggi.
Kegiatan ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada wakil rakyat di tingkat provinsi.
Dalam pertemuan yang dihadiri para tokoh masyarakat, kader perempuan, serta pegiat isu pemberdayaan perempuan dan anak dari seluruh kelurahan di Bukittinggi, Hj. Yesi Endriani menyoroti pentingnya penguatan program Ketahanan Keluarga sebagai bagian dari pembangunan sosial yang berkelanjutan.
Menurutnya, keluarga memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda, sekaligus menjadi garda terdepan dalam menghadapi tantangan sosial dan kemajuan teknologi.
“Keluarga adalah fondasi utama bangsa. Melalui ketahanan keluarga, kita bisa menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak,” jelasnya.
Ia juga menekankan perlunya pengawasan terhadap pola asuh di era digital yang kian kompleks.
“Orang tua harus lebih peduli dan terlibat aktif dalam mengarahkan anak-anak, agar tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif seperti narkoba, pergaulan bebas, maupun konten digital yang tidak sesuai usia,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yesi juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan indikasi penyalahgunaan narkoba kepada pihak berwenang.
Ia menyebut bahwa rehabilitasi bagi pengguna narkoba dapat diakses melalui mekanisme Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL), dengan jaminan kerahasiaan.
Aspirasi dari masyarakat turut mewarnai jalannya kegiatan reses. Beberapa peserta menyoroti perlunya program pemberdayaan remaja melalui pelatihan keterampilan, sebagai bentuk pencegahan terhadap perilaku menyimpang.
Usulan tersebut mendapat sambutan positif dari Yesi, yang berkomitmen untuk memperjuangkannya dalam pembahasan anggaran dan program kerja di DPRD.
Sementara itu, tokoh perempuan setempat, Tati Sumarni, mengapresiasi kehadiran Hj. Yesi di tengah masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa titik reses ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ke beberapa wilayah, termasuk Gurun Panjang yang dinilai memerlukan perhatian khusus dalam pengembangan kapasitas remaja.
