Jakarta – Polda Metro Jaya mengerahkan 2.818 personel gabungan untuk mengamankan penyelenggaraan Sidang Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (Parliamentary Union of the OIC/PUIC) yang berlangsung pada 12–15 Mei 2025 di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta.
Kegiatan ini menjadi momentum penting karena bertepatan dengan peringatan 25 tahun berdirinya PUIC sejak didirikan pada 1999.
“Untuk kegiatan pada Rabu, 14 Mei 2025, Polda Metro Jaya mengerahkan 2.818 personel gabungan yang ditempatkan di Gedung DPR/MPR RI dan beberapa hotel di Jakarta,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (14/5).
Ade Ary menjelaskan, ribuan personel pengamanan tersebut terdiri dari berbagai unsur. Dari Mabes Polri sebanyak 108 personel, dari Korps Brimob sebanyak 200 personel, dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 38 personel, serta dari Satuan Tugas Daerah (Satgasda) sebanyak 2.472 personel.
“Tujuan pengerahan pasukan pengamanan tersebut untuk menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran selama penyelenggaraan Sidang PUIC dan rangkaian kegiatan terkait,” jelasnya.
Sidang Ke-19 PUIC ini mengusung tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”. Acara ini dihadiri oleh sekitar 500 peserta dari negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk negara peninjau (observer).
Kehadiran para delegasi dari berbagai negara ini menegaskan pentingnya posisi Indonesia sebagai tuan rumah dan mitra strategis dalam hubungan antar parlemen negara-negara Islam.
Guna mendukung kelancaran acara, masyarakat diimbau untuk turut menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kombes Ade Ary mengingatkan agar warga tidak mudah terprovokasi isu-isu menyesatkan dan tetap menunjukkan sikap yang dewasa selama berlangsungnya kegiatan internasional tersebut.
“Selain itu diimbau kepada masyarakat untuk menghindari kawasan Gedung DPR/MPR RI yang menjadi lokasi kegiatan guna mengurangi kepadatan lalu lintas,” katanya.
Bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi di ruang publik, agar dilakukan secara damai dan sesuai aturan yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga kelancaran seluruh agenda sidang dan menghormati keberadaan para tamu negara.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga nama baik Indonesia di mata dunia dengan menunjukkan kedewasaan dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya selama kegiatan internasional ini berlangsung,” tambah Ade Ary.
Dengan pengamanan yang optimal dan dukungan dari masyarakat, Indonesia diharapkan dapat menunjukkan kemampuannya sebagai tuan rumah yang baik sekaligus memperkuat kerja sama antarnegara anggota OKI melalui forum parlemen PUIC.
Sidang ini juga menjadi ajang penting untuk memperkuat institusi demokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik di negara-negara Islam.